Rabu, 11 Maret 2015

Malaikat Untukku

Saat kupulang kekota tempat kita saling mengenal, kita bertemu melepas rindu.
Nampak diwajahmu warna pucat, karna sakit yang kamu derita seminggu lalu.
Tampak lemah dirimu, meski sosokmu yang tangguh berdiri dihadapan mataku.
Nampak rapuh dan aku merasakan rasa itu. Aku tertawa dihadapnya sambil meledek, "Preman kok Sakit!".  namun dalam hati aku ingin memeluk dia sambil berkata,
"Ijinkan aku menggantikanmu, tak kuat aku melihat derita wanita tercintaku. Berikanlah sakitmu itu untukku".
Namun aku melihat kekuatan tersendiri dalam dirimu. Kau kalahkan rasa sakitmu demi kita yang ingin melepas rindu. Seharian penuh kita kalahkan waktu. Tanpa menghiraukan kondisimu itu.
"Kamu sebenarnya siapa? Kamu bukan manusia ya?".
Aku jadi teringat, kalau dia bukanlah manusia.
Dia adalah malaikat, malaikat yang diciptakan selayaknya manusia untuk bersamaku.
 

_g

Tidak ada komentar:

Posting Komentar